Tuesday, April 22, 2008

"Pembiasan" Perilaku Konsumen SIM RS

Seiring berjalannya mekanisme pasar, khususnya dalam pasar SIM RS, perilaku konsumen semakin terpengaruh dengan bertambahnya jumlah penyedia SIM RS. Semakin bertambahnya pilihan akan SIM RS membuat para konsumen SIM RS, dalam hal ini adalah rumah sakit - rumah sakit di Indoensia, semakin berpersepsi bahwa SIM RS yang tersedia di pasar pada akhirnya sama dengan barang - barang lainnya yang pada akhirnya membawa para konsumen SIM RS untuk memperlakukan SIM RS sama seperti mereka memperlakukan barang lainnya.

Perilaku ini tercermin salah satunya adalah dalam proses negosiasi pembelian SIM RS dimana para konsumen SIM RS berorientasi pada harga dibandingkan pada kualitas baik kualitas produk maupun services-nya.

Memang pada umumnya mekanisme pasar akan berlangsung seperti hal yang saya sebutkan di atas, tetapi jika mencermati pasar penyedia SIM RS sendiri sebenarnya pihak konsumen SIM RS harus lebih aware dan selektif dalam memilih dan memperlakukan produk-produk SIM RS tersebut. Tidak semua produk SIM RS yang ditawarkan adalah produk yang disertai dengan services dan tidak semua penyedia SIM RS memberikan paket services dalam menawarkan produk SIM RSnya.

Namun jika dilihat dari faktor perilaku penyedia SIM RS sendiri sangatlah wajar jika perilaku konsumen SIM RS memperlakukan produk SIM RS yang ditawarkan sama seperti mereka memperlakukan barang lainnya. Hal ini disebabkan karena perilaku penyedia SIM RS sendiri yang bisa dikatakan negatif, seperti misalnya penyedia SIM RS menjanjikan adanya paket services ketika menawarkan produk SIM RSnya, tetapi ternyata mereka tidak menepati janji-janji atau komitmen mereka.

Sekalipun hal ini adalah hal yang wajar tetapi bukan berarti hal ini benar dan baik bagi para konsumen SIM RS. Mengapa? kita ambil saja contoh seperti contoh pertama di atas. Kita andaikan bahwa ada beberapa produk SIM RS yang ditawarkan oleh beberapa penyedia SIM RS ke sebuah rumah sakit. Karena pihak rumah sakit sendiri sudah menganut konsep bahwa SIM RS saat ini sudah banyak tersedia di pasaran dan karena sudah banyak tersedia tentunya harganya akan menurun, maka pihak rumah sakit mulai berorientasi kepada harga. Hal ini tentunya menyebabkan penyedia SIM RS yang memperhitungkan biaya untuk memberikan pelayanan lebih kepada pihak rumah sakit akan kalah dalam persaingan harga dibandingkan penyedia yang tidak memberikan services atau yang hanya menjanjikan services belaka. Dari kejadian ini, tentunya pada akhirnya pihak rumah sakit akan mendapatkan produk SIM RS yang tidak atau kurang berkualitas dan imbasnya tentunya akan ditanggung oleh rumah sakit tersebut. Pada jangka panjangnya rumah sakit akan menuai banyak dampak negatif dari peristiwa ini, seperti investasi SIM RS yang sia-sia, SDM yang menjadi resist terhadap solusi aplikasi, brand rumah sakit tersebut yang menurun karena pelayanan yang makin menurun, dsb.


SOLUSI BAGI RUMAH SAKIT

Proses pembelian SIM RS sebaiknya dilakukan dengan melakukan assessment terhadap kebutuhan rumah sakit akan SIM RS. Hasil dari assessment tersebut tentunya bisa ditindaklanjuti dengan menentukan model SIM RS yang dibutuhkan oleh rumah sakit. Setelah model SIM RS yang dibutuhkan ditentukan, barulah rumah sakit membuka pintu terhadap penyedia-penyedia SIM RS untuk dinilai oleh rumah sakit.

Tidak semua rumah sakit membutuhkan SIM RS yang disertai paket services saat ini juga, walaupun secara idealnya paket services tersebut sangat menarik bagi sebuah rumah sakit. Kebutuhan akan services akan berbanding lurus dengan kebutuhan akan biaya untuk mendapatkan services tersebut. Tentunya dengan mengingat hal ini, sebuah rumah sakit harus berhitung-hitung dengan cermat untuk menentukan apakah sudah saatnya membutuhkan services atau masih bsia ditunda. Dalam hal kebutuhan akan services memerlukan penundaan, tentunya pihak rumah sakit harus mencari penyedia SIM RS yang mempunyai dan berkomitmen akan janji servicesnya serta sudah mempunyai produk SIM RS yang sudah jadi dan terbukti telah digunakan di banyak rumah sakit sehingga kebutuhan akan services, terutama services untuk penyesuaian produk, bisa dijadwalakan di masa mendatang.


HIMBAUAN BAGI PENYEDIA SIM RS

Tidak ada salahnya ketika sebuah penyedia SIM RS tidak memberikan paket services karena pasar pengguna SIM RS juga mempunyai segmen-segmen tersendiri. Ketika sebuah penyedia SIM RS mempunyai strategi untuk tidak menyediakan paket services tentunya mereka harus menentukan segmen rumah sakit yang tidak membutuhkan paket services pada produk SIM RS yang akan mereka manfaatkan.

Memberikan janji palsu akan merugikan, secara mikro, penyedia itu sendiri, secara makro, memberikan pembelajaran yang negatif atau trauma kepada rumah sakit - rumah sakit di Indonesia yang berimbas pada timbulnya persepsi yang keliru akan penyedia-penyedia SIM RS lainnya dan pada akhirnya akan menimbulkan "Pembiasan" perilaku konsumen SIM RS.

Kita perlu kembali pada hakekat pemasaran yaitu "membantu pelanggan membeli", bukannya "menjual sebanyak mungkin".

Suatu ketika saya pernah terlibat dalam pembicaraan mengenai kesepakatan pembelian produk SIM RS dengan perusahaan tempat saya bekerja. Hasil akhir dari pembicaraan tersebut adalah SIM RS yang diinginkan oleh rumah sakit tersebut tidak sesuai dengan SIM RS yang saya tawarkan karena mereka belum membutuhkan services saat ini terkait dengan kemampuan rumah sakit tersebut. Dalam hal ini saya hanya mengatakan yang sebenarnya kepada direktur rumah sakit tersebut bahwa produk yang saya tawarkan ternyata tidak sesuai dengan yang rumah sakit inginkan.

Selanjutnya saya menawarkan kalau beliau bersedia saya mempunyai beberapa rekan yang mempunyai produk SIM RS yang mungkin sesuai dengan harapan beliau dan jika beliau juga mempunyai beberapa alternatif penyedia SIM RS yang lain saya bersedia membantu untuk melakukan assessment terhadap penyedia-penyedia SIM RS tersebut.

Cerita ini bukan untuk pamer atau meninggikan diri, tetapi merupakan harapan bahwa para penyedia SIM RS akan bersama-sama secara positip membangun iklim bisnis yang sehat di pasar SIM RS dengan harapan akan turut membangun budaya dan persepsi yang baik di kalangan konsumen SIM RS itu sendiri.

No comments: