Jika melihat judulnya memang mirip ungkapan yang sering dikatakan oleh seorang komedian melalui suatu acara di televisi dimana dia menjadi host dari acara tersebut. Tetapi bukan itu yang saya ingin bahas di sini melainkan lebih kepada ajakan bahhwa di saat yang kita jalani mulai terlihat membingungkan ada baiknya kita kembali kepada dasar teori atau pengertian dasarnya, dalam hal ini yang ingin saya sampaikan adalah mengenai pemasaran.
Pada dasarnya pemasaran dan penjualan adalah berbeda. Adapun jika digabungkan, salah satunya dalam teori marketing mix, oleh bapak marketing Indonesia, menurut saya hal itu merupakan perkembangan dari teori dasar.
Kembali ke laptop.....
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing), menurut "om wiki(pedia)", adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Ada 3 poin besar yang saya tangkap dari definisi tersebut dan menurut saya ketiga poin tersebut saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan :
1. Penyusunan komunikasi terpadu
2. Tujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa (produk)
3. Memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia
KOMUNIKASI
Pada poin pertama saya menangkap bahwa marketing adalah mengenai komunikasi antara marketer dan marketnya. Itulah sebabnya syarat menjadi marketer adalah harus bisa berkomunikasi.
Yang perlu disadar adalah, semua orang bisa berkomunikasi. meskipun orang tersebut tuna wicara. Hanya saja terkadang kita membandingkan level komunikasi kita dengan level komunikasi orang lain yang lebih tinggi dan kemudian kita menanggapi hasil perbandingan kita tersebut dengan tidak proporsional dan berakibat pada kesimpulan yang kurang positif. Akibatnya kita mengklaim diri kita sendiri bahwa kita tidak bisa berkomunikasi padahal yang namanya level itu pasti bisa ditingkatkan!!! Kita semua bisa berkomunikasi hanya perlu meningkatkan level berkomunikasinya!!!
INFORMASI PRODUK
Tujuan dari berkomunikasi adalah menjelaskan apa yang kita maksud kepada lawan komunikasi kita sehingga lawan komunikasi kita mengerti apa yang kita maksudkan. Dalam konteks kali ini tentu saja apa yang kita maksudkan tersebut adalah produk yang ingin kita pasarkan.
Seringkali dalam berkomunikasi kita lupa akan tujuan kita berkomunikasi dan kita terjebak dengan ego kita sehingga ujungnya komunikasi yang terjadi akan menjadi debat dan tujuan komunikasi tersebut melenceng menjadi menang atau kalah.Tetaplah berfokus pada tujuan kita berkomunikasi.
Kemudian, karena tujuan kita adalah berkomunikasi adalah supaya produk kita dimengerti oleh lawan komunikasi kita, tentunya kita juga harus mengerti bahkan memahami produk yang ingin kita komunikasikan tersebut. Singkat katanya, bagaimana mungkin kita bertujuan untuk membuat lawan komunikasi kita mengerti sesuatu yang kita sendiri tidak mengerti?
MEMUASKAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN MANUSIA
Pertanyaan mendasar dari segmen ini adalah, "Kebutuhan dan keinginan siapa yang harus terpuaskan ?"
Sekilas pertanyaan tersebut terkesan sangat mudah dijawab. Dengan melihat judul dari segmen ini saja sudah terjawab. Tetapi seringkali kita yang dengan sedemikian mudah menjawab pertanyaan tersebut masih saja melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan jawaban kita sendiri. Seringkali kita lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan kita di dalam proses pemasaran yaitu kebutuhan dan keinginan untuk closing.
Tetaplah fokus dan sadari bahwa yang harus terpuaskan kebutuhan dan keinginannya adalah kebutuhan dan kepuasan pelanggan!!!
Hal lain yang perlu kita sadari adalah bahwa keinginan itu timbul setelah pelanggan merasa butuh, baik timbul atas kehendak pelanggan itu sendiri maupun timbul sebagai akibat komunikasi produk dari sang pemasar.
Dari pernyataan tersebut, menurut saya hal yang paling penting adalah menggali kebutuhan, menimbulkan rasa membutuhkan dan kemudian menimbulkan keinginan untuk memanfaatkan produk kita. Akibat dari keinginan pelanggan ini tentu saja proses penjualan akan menjadi lebih mudah.
Saturday, February 1, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment